Gerbangrakyat.com – Friendster, salah satu media sosial yang dikenal sejak awal tahun 2000-an, siap membuat comeback setelah menghilang dari dunia maya selama beberapa tahun. Dibuat oleh programer asal Kanada, Jonathan Abrams, pada tahun 2002, Friendster pernah menjadi salah satu platform jejaring sosial paling populer di Indonesia.

Pada puncak kejayaannya, bulan Juni 2008, Friendster mencatatkan lebih dari 37,1 juta pengguna aktif bulanan, dengan mayoritas penggunanya berasal dari kawasan Asia, mencapai angka 33 juta pengguna aktif bulanan. Prestasi tersebut turut diikuti dengan pendanaan sebesar $50 juta dari beberapa venture capital.

Setelah menjalani masa sulit dan dijual ke perusahaan Malaysia, MOL Global, pada tahun 2009 dengan nilai transaksi mencapai $40 juta, Friendster kemudian bertransformasi menjadi situs web gim online. Pada 31 Mei 2011, data kenangan pengguna Friendster dihapus oleh pihak platform.

Namun, Friendster nampaknya tak ingin dilupakan begitu saja. Situs resminya, https://friendster.com/, kini telah dapat diakses kembali. Dengan tampilan background berwarna putih dan koleksi foto wajah orang, Friendster menampilkan slogan ambisius, “A NEW ERA OF PERSONALIZED NETWORKING.”

“Menghadirkannya Kembali ke Masyarakat. Temukan kembali pesona awal era jejaring sosial, yang kini diremajakan dengan sentuhan kontemporer. Friendster lebih baik dari sebelumnya dan untuk orang-orang,” tulis situs tersebut. Pengguna dapat mendaftar lebih awal dengan mengisi kolom email yang tersedia.

Dalam sejarahnya, Friendster pernah menjadi primadona di Benua Asia, menyumbang lebih dari 90 persen trafiknya dari kawasan tersebut pada 2008. Menurut peringkat Alexa pada 7 Mei 2009, 10 negara teratas yang paling aktif mengakses Friendster meliputi Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Pakistan, Uni Emirat Arab, Sudan, Korea Selatan, Bangladesh, dan India.

Dengan persiapan untuk mengguncang kembali dunia jejaring sosial, Friendster siap memberikan pengalaman baru dalam “era baru jejaring sosial yang dipersonalisasi.” Bagaimana Friendster akan bersaing dengan media sosial modern yang telah berkembang pesat? Pertanyaan ini menjadi sorotan ketika Friendster kembali menggebrak di tengah maraknya platform sosial saat ini.

Share: