Gerbangrakyat.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memberikan tanggapan terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang diumumkan oleh pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Basuki, program tersebut memiliki potensi besar dalam menangani backlog rumah yang mencapai 12,7 juta unit saat ini.
Meskipun menganggap program tersebut positif, Basuki menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi terkait rencana tersebut. “Belum ada obrolan. Belum dibahas. Dulu program Pak Jokowi 1 juta rumah, itu sudah kami capai lebih dari 1 juta rumah,” ungkapnya kepada wartawan di Kantor Kementerian PUPR di Jakarta pada Rabu (13/3), seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.
Basuki juga menyoroti dampak anggaran yang signifikan dari program pembangunan 3 juta rumah tersebut. Ia menjelaskan bahwa biaya pembangunan satu unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah mencapai Rp144 juta, yang memerlukan anggaran sebesar Rp144 triliun.
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, telah menjanjikan pembangunan 3 juta rumah, dengan alokasi 1 juta rumah di pedesaan, 1 juta rumah di perkotaan, dan 1 juta rumah di daerah pesisir, jika terpilih sebagai presiden nanti. Janji tersebut termasuk dalam rencana besar yang dikenal dengan nama “Strategi Transformasi Bangsa”, yang diperjuangkan bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun demikian, pasangan Prabowo-Gibran saat ini unggul dalam perolehan suara berdasarkan rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia. Data per Rabu (13/3) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 02 tersebut memperoleh 59,48 persen suara.
Dengan berbagai pertimbangan ini, pembahasan lebih lanjut mengenai program pembangunan 3 juta rumah tersebut masih menjadi sorotan dalam ranah politik dan pembangunan nasional.