Beranda Nusantara 10 Tarian Khas Jawa Timur yang Menyimpan Cerita dan Makna
Nusantara

10 Tarian Khas Jawa Timur yang Menyimpan Cerita dan Makna

Gambar : Gramedia

Gerbangrakyat.com – Tarian tradisional Jawa Timur selalu berhasil memikat hati penikmat seni dengan pesona dan keunikannya. Berakar dari budaya yang kaya, sepuluh tarian khas Jawa Timur ini sering menjadi sorotan di berbagai acara seni. Setiap gerakan dan kostum dalam tarian tersebut memancarkan makna mendalam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah budaya daerah tersebut.

Artikel ini akan mengajak Anda untuk menjelajahi lebih jauh keindahan dan keunikan dari tarian-tarian tersebut, memperkenalkan Anda pada pesona budaya Jawa Timur yang memukau.

Dari Tari Topeng Malangan yang menggambarkan perjalanan hidup manusia, hingga Tari Suwe Ora Jamu yang terkenal dengan kreasi yang mudah diikuti oleh berbagai kalangan, setiap tarian menawarkan kekayaan narasi budaya yang mengesankan.

Mari kita telusuri bersama keunikan dan nilai budaya yang terkandung dalam setiap gerakan tarian tradisional Jawa Timur.

10 Tarian Khas Jawa Timur yang Menyimpan Cerita dan Makna

1. Tari Topeng Malangan

Tari Topeng Malangan, berasal dari Malang, Jawa Timur, mengisahkan perjalanan hidup manusia melalui gerakan, ekspresi wajah, dan kostum yang khas.

Topeng yang digunakan dalam tarian ini memiliki variasi yang masing-masing melambangkan karakter tertentu, seperti Panji Asmoro Bangun, Klana Sewadana, dan Dewi Sekartaji.

Setiap karakter membawa cerita dan peran yang berbeda dalam tarian ini, memberikan penonton pengalaman yang kaya akan narasi budaya.

2. Tari Bujang Ganong

Dikenal berasal dari Kediri, Tulungagung, dan Blitar, Tari Bujang Ganong menampilkan seorang atau dua penari pria yang mengenakan kostum mencolok dengan topeng menyeramkan.

Gerakan tariannya yang ekstrem menggambarkan tokoh patih muda yang cekatan dan sakti. Tarian ini tidak hanya memukau dari segi visual tetapi juga penuh dengan dinamika dan energi.

3. Reog Ponorogo

Reog Ponorogo adalah tarian yang terkenal dengan penggunaan topeng raksasa berbentuk barongan harimau yang dihiasi bulu burung merak.

Topeng ini memiliki berat sekitar 40 kilogram dan sering kali dikaitkan dengan unsur mistis karena beratnya yang menantang logika.

Tarian ini biasanya dipentaskan oleh sekelompok penari yang menciptakan suasana yang dramatis dan energetik, menjadikannya salah satu pertunjukan budaya yang paling menarik di Jawa Timur.

4. Tari Beskalan

Tari Beskalan, yang berasal dari Malang, dulunya merupakan tarian persembahan kepada leluhur. Kini, tarian ini sering dipentaskan untuk menyambut tamu penting dan sebagai pembuka pertunjukan Ludruk.

Tari Beskalan awalnya ditarikan oleh pria yang mengenakan pakaian wanita, namun seiring waktu, perempuan juga mulai menarikan tarian ini, menambah keragaman dalam penampilannya.

5. Tari Remo Jombangan

Tari Remo Jombangan merupakan tarian yang menceritakan kehebatan seorang pangeran yang gagah berani.

Tarian ini awalnya diciptakan oleh seniman jalanan dan kini sering dipentaskan dalam pertunjukan Ludruk.

Dengan gerakan kaki yang dinamis dan iringan musik yang meriah, Tari Remo Jombangan menawarkan tontonan yang menghibur dan penuh semangat.

6. Tari Jejer Gandrung

Jejer Gandrung adalah tarian khas Banyuwangi yang memiliki durasi hingga tujuh jam dalam versi aslinya. Tarian ini menggambarkan rasa syukur atas kelimpahan panen dan sering dipentaskan sebagai sambutan kepada tamu.

Gerakan tarian ini mengandung simbol-simbol yang menggambarkan keindahan dan kesuburan, menjadikannya tarian yang kaya akan makna.

7. Rek Ayo Rek

Tari Rek Ayo Rek dikenal dengan iringan musiknya yang ceria dan gerakan yang mudah diikuti. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara seni dan perpisahan sekolah.

Lagu yang mengiringi tarian ini menyiratkan pesan agar para pemuda aktif bersosialisasi dan tidak menjadi individualis, memberikan nilai edukatif yang tinggi.

8. Tari Onclang Kidang

Tari Onclang Kidang adalah tarian anak-anak yang menggambarkan kegembiraan bermain dengan gerakan-gerakan rusa atau kijang.

Diciptakan oleh maestro Sumitro Hadi, tarian ini sering dipentaskan dalam festival dan acara pemerintahan, menunjukkan pengakuan atas nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

9. Tari Geretan

Tari Geretan terinspirasi dari permainan tradisional anak-anak di Jawa Timur yang menggunakan pelepah jambe.

Gerakan tarian ini mengingatkan pada masa kecil yang penuh keceriaan dan kebersamaan, memberikan sentuhan nostalgia bagi para penonton yang lebih tua.

10. Tari Suwe Ora Jamu

Suwe Ora Jamu, yang awalnya merupakan nyanyian tradisional, kini telah dijadikan tarian kreasi yang mudah diikuti oleh anak-anak hingga dewasa.

Tarian ini sering dipentaskan dalam berbagai acara, memberikan hiburan yang menyenangkan dan memori yang indah bagi para penontonnya.

Kesimpulan

Setiap tarian Jawa Timur memiliki keunikan dan keindahannya sendiri, yang tercermin melalui gerakan, kostum, dan musiknya. Tarian-tarian ini tidak hanya menghibur tetapi juga membawa penonton dalam perjalanan yang mendalam melalui sejarah dan budaya Jawa Timur.

Melalui tarian, kita diajak untuk menghargai dan merayakan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.

Sebelumnya

Fraksi PDIP Kritik DPR yang Abaikan Putusan MK soal Syarat Usia Cakada

Selanjutnya

Mahasiswa Serukan "Peringatan Darurat" di Sosial Media, Kawal Putusan MK Terkait Pilkada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gerbang Rakyat