Gerbangrakyat.com – Tari Reog, salah satu warisan budaya Indonesia yang paling ikonik, memiliki akar yang dalam dalam tradisi budaya Jawa. Tari yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, ini tak hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan juga mengandung cerita legendaris yang kaya akan nilai-nilai historis dan mistis.

Legenda Dewi Songgolangit dan Pangeran Kelana Sewandana

Kisah Tari Reog bermula dari legenda Dewi Songgolangit, seorang putri dari zaman Majapahit yang memiliki kekuatan gaib luar biasa. “Dewi Songgolangit berhasil membuat Pangeran Kelana Sewandana jatuh hati, namun untuk meminangnya, Dewi menetapkan syarat yang sulit: pangeran harus menciptakan tarian yang belum pernah ada sebelumnya, lengkap dengan seratus empat puluh kuda kembar dan binatang berkepala dua,” ujar Dr. Andreas Kurniawan, seorang ahli budaya Jawa Timur.

Dengan bantuan Ki Ageng Kutu, seorang warok sakti, Pangeran Kelana Sewandana berhasil menciptakan Tari Reog yang menggunakan topeng Singo Barong sebagai simbol binatang berkepala dua tersebut. Dalam cerita tradisional, Kelana Sewandana digambarkan sebagai pangeran yang penuh petualangan dan keberanian, mencari ilmu spiritual dan kealaman.

Unsur-unsur dan Keunikan Tari Reog

Tari Reog dikenal dengan penggunaan topeng-topeng besar yang indah dan mewah. Topeng utama, Singo Barong, melambangkan keberanian dan kekuatan. “Topeng ini bisa mencapai berat 50–60 kg dan dikenakan dengan cara digigit oleh penarinya, menunjukkan kekuatan fisik dan spiritual dari sang penari,” jelas Dr. Andreas. Rambut pada topeng tersebut terbuat dari ekor kuda, dan topengnya sendiri dari kayu dadap.

Selain topeng, kostum dalam Tari Reog juga sangat khas, dengan setiap jenis busana menandakan identitas karakter yang diwakilinya, seperti Pembarong, Bujang Ganong, dan Jathilan. Busana ini adalah bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan tradisi leluhur, membawa serta nilai-nilai luhur dan mempertahankan keaslian seni pertunjukan tradisional Indonesia.

Tokoh-tokoh dalam Tari Reog

Tari Reog Ponorogo melibatkan sejumlah tokoh utama yang memiliki peran khas dalam cerita dan pertunjukan. Beberapa tokoh utama dalam Tari Reog Ponorogo diantaranya adalah Singa Barong, Klono Sewandono, Warok, Gemblak, dan Bujang Ganong. Masing-masing tokoh ini memiliki karakteristik dan peran yang unik dalam menghidupkan cerita legenda dalam setiap pertunjukan.

Keindahan Visual dan Makna Mendalam

Tari Reog Ponorogo memukau penonton dengan keindahan visualnya, mulai dari kostum yang berwarna-warni hingga gerakan tarian yang dinamis dan energik. “Setiap elemen dalam Tari Reog mengandung simbolisme dan makna mendalam, memberikan dimensi filosofis dan spiritual pada pertunjukan,” ujar Dr. Andreas. Hal ini menjadikan Tari Reog lebih dari sekadar hiburan visual, melainkan sebuah representasi dari nilai-nilai tradisional, legenda, dan mitologi yang memperkaya keberagaman budaya Indonesia.

Daya Tarik Internasional

Keunikan dan keeksotisan Tari Reog Ponorogo telah menarik perhatian dunia internasional. Pertunjukan ini telah sukses memukau penonton di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Rusia, dan banyak lagi. “Tari Reog Ponorogo bukan hanya sebuah warisan budaya lokal, tetapi juga menjadi duta seni tradisional Indonesia di mata dunia,” tambah Dr. Andreas.

Kesimpulan

Tari Reog Ponorogo, dengan akar sejarah yang kaya dan panjang, bukan hanya sebuah warisan budaya lokal Jawa Timur, tetapi juga memiliki peran penting dalam kebudayaan Indonesia di tingkat internasional. Keindahan visual, simbolisme mendalam, dan nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam setiap gerakannya menjadikan Tari Reog sebagai salah satu seni pertunjukan yang paling berharga di Indonesia. Melalui pertunjukan yang spektakuler, Tari Reog terus menjadi warisan budaya yang dihargai dan dijaga oleh masyarakat Indonesia, memperkaya keberagaman budaya di tingkat nasional maupun internasional.

Sumber : Gramedia.com

Share: