Buntut “Penggagalan” Debat Pertama Paslon Pilkada, Sejumlah Elemen Masyarakat Siap Adukan KPUD Pacitan ke DKPP
Gerbangrakyat.com – Tahapan pilkada Pacitan berupa debat pertama yang mustinya dilaksanakan pada sabtu, 19 Oktober 2024 kemarin oleh KPUD secara sepihak dan serta merta telah ...
Gerbangrakyat.com – Tahapan pilkada Pacitan berupa debat pertama yang mustinya dilaksanakan pada sabtu, 19 Oktober 2024 kemarin oleh KPUD secara sepihak dan serta merta telah dinyatakan “selesai”. Alasan yang disampaikan oleh pihak KPUD karena force majeure berupa hujan dan petir.
Argumentasi KPUD itu menimbulkan kontroversi berkepanjangan di masyarakat. Misalnya tentang betul tidaknya hujan sebagai force majeure. Kemudian paslon 01 sudah memperingatkan faktor cuaca, sehingga meminta tempat pelaksanaan debat dipindahkan. Tetapi KPUD abai. Permasalahan selanjutnya, debat belum di laksanakan kok dinyatakan selesai.
Berbagai elemen masyarakat akhirnya bersuara kritis terhadap situasi ini. Teguh, warga Ngadirojo yang juga penggiat sosial menyatakan, “KPUD secara kasat mata menciderai akal sehat dan nalar. Pernyataan debat pertama sudah selesai itu tentu mensyaratkan adanya proses dan hasil debat.”
Masih menurut anggota LSM AMPuH itu, “Lantas, debat paslon selanjutnya disebut debat ke berapa? Terus materinya debat pertama mau di kemanakan? Masyarakat Pacitan sebagai pemilik kedaulatan tertinggi berhak mengetahui visi misi, kapabilitas dan integritas calon pemimpin mereka. Semua itu bisa di ketahui melalui agenda debat paslon dalam pilkada. Jika di tiadakan rakyat di rugikan, kìta siap adukan para penyelenggara Pilkada ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.”
Senada dengan Teguh, Panembahan NuRoso Jati yang gemar nenepi menambahkan, “Sebenarnya saya lebih peduli dengan perilaku batinnya. Ojo siro ngaku wicak lamun durung kebentus awang-awang utowo kesandung dalan roto. Jadi, kalau para pengambil kebijakan mempunyai “muatan” yang pada akhirnya melanggar tupoksi nya, alam akan segera menyalakan early warning system. Mosok barang belum masuk, sudah selesai pula. Saya mendorong upaya hukm selanjutnya?”
Ketua KPUD Pacitan yang hendak dimintai klarifikasi terkait dengan situasi itu, sedang tidak di tempat. Staf KPUD hanya menjawab singkat, “Maaf pak, seluruh statement ke media hanya satu pintu di pimpinan.”