Gerbangrakyat.com – Halo, Sobat Bisnis! Kali ini kita akan membahas tentang dunia retail.  Retail merupakan bentuk bisnis yang memudahkan masyarakat sebagai konsumen akhir dalam membeli berbagai jenis kebutuhan secara satuan atau eceran .

Mungkin sebagian dari kita sudah familiar dengan istilah ini, tapi apakah kita benar-benar mengerti apa itu retail? Yuk, kita ulas lebih dalam lagi!

Apa Sih Retail Itu?

Retail atau ritel itu kata aslinya dari Bahasa Prancis “ritellier”, yang artinya ngeluarin bagian jadi lebih kecil. Dalam bisnis, dunia retail adalah konsep jualan barang atau jasa ke konsumen buat dipake sendiri atau dimakan sendiri. Jadi, bisnis retail juga sering disebut pengecer atau yang jual eceran.

Intinya, retail itu bisnis yang jual barang dikit-dikit atau satuan, jadi konsumen biasanya beli buat dipake sendiri, bukan buat dijual lagi.

Tujuan Retail

Ada beberapa tujuan bisnis retail, antara lain:

Bantu Konsumen Dapetin Barang yang Dibutuhin

Tujuan utama retail adalah ngefasyilitasi konsumen buat dapetin barang yang mereka butuhin. Kalo gaada bisnis retail, konsumen bakal susah dapet barang karena harus beli dari produsen atau grosir yang biasanya jualannya banyak.

Untungin Produsen dan Grosir

Tujuan lainnya dari retail adalah ngeuntungin produsen dan grosir, karena biasanya pengecer bakal beli barang banyak buat dijual lagi.

Biar Pemilik Bisnis Bebas Nentuin Harga

Retail juga punya tujuan biar pemiliknya bisa leluasa nentuin harga barang. Biar bisa jual barang dengan harga yang bervariasi dan sesuai sama kepuasan pembeli.

Promosi Langsung ke Konsumen

Dengan adanya retail, pemilik bisnis bisa promosiin barang langsung ke konsumen. Ini bisa bantu banget naikin popularitas produk yang dihasilin produsen.

Macam-macam Bisnis Retail

Di dunia retail, ada berbagai jenis yang bisa dilihat dari segi kepemilikan, jenis barang yang dijual, dan tempat penjualan. Yuk, kita lihat penjelasannya dengan bahasa yang lebih santai!

Berdasarkan Kepemilikan

  • Retail Mandiri: Jadi, retail mandiri itu kayak bisnis yang dimiliki sama dioperasinin sama satu orang atau satu kelompok, tanpa ada orang lain yang ikut campur. Si pemilik tanggung jawab penuh, dari atur stok sampai layanin pelanggan.
  • Retail Waralaba: Retail waralaba itu kaya ngasih hak ke orang atau kelompok buat pake merek dan sistem bisnisnya yang udah dimiliki. Biasanya, yang punya waralaba bantu dengan panduan operasional dan dukungan ke yang mau buka bisnis pake merek itu.
  • Retail Kelompok Usaha: Nah, retail kelompok usaha ini bentuk kerjasama antara beberapa pemilik bisnis buat bentuk satu kelompok gede. Mereka kerjasama buat lebih kuat, terutama dalam hal beli barang dan promosi.

Berdasarkan Barang yang Dijual

  • Retail Produk: Retail produk tuh yang jual barang fisik ke konsumen. Misalnya, toko pakaian, toko elektronik, atau supermarket yang jual macem-macem barang.
  • Retail Jasa: Retail jasa lebih fokus jual layanan ke konsumen. Misalnya, salon, bengkel mobil, atau agen perjalanan yang tawarin layanan ke orang.
  • Non-store Retail: Nah, ini retail yang gak ada tokonya secara fisik. Jualan bisa dilakukan online lewat situs e-commerce, katalog, atau saluran lainnya tanpa punya toko fisik.

Berdasarkan Lokasi

Kalo dilihat dari tempatnya, bisnis retail bisa bervariasi banget:

  • Retail Strip Mall atau Area Komersial Lainnya: Ada juga yang jualan di tempat yang gampang dijangkau, kayak retail strip mall atau area komersial lainnya di pinggir jalan.
  • Pusat Perbelanjaan: Terus ada juga yang buka di pusat perbelanjaan, di mana banyak toko yang ada di satu gedung dan wilayah yang sama. Jadi, ini bikin pusat belanja yang nyaman buat konsumen karena banyak pilihan di satu tempat.

Nah, itu dia jenis-jenis bisnis retail dengan bahasa yang lebih santai. Semoga jadi lebih paham, ya!

Cara Kerja Retail

Jadi begini, ya, Sobat Bisnis! Cara kerja retail itu sebenernya melibatkan beberapa pihak yang saling terkait. Dari hulu ke hilir, prosesnya nggak cuma melibatkan satu atau dua pihak, tapi beberapa.

  1. Produsen: Langkah pertama dimulai dari produsen. Mereka yang menciptakan produk dari nol, baik itu barang fisik atau jasa yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Produsen ini bisa aja punya produk dalam jumlah besar.
  2. Grosir: Setelah produk jadi, langkah selanjutnya adalah ke pihak grosir. Grosir ini berperan untuk membeli produk dari produsen dalam jumlah besar. Jadi, mereka tuh beli dalam partai besar gitu.
  3. Pengecer: Nah, dari grosir, produk kemudian dijual ke pengecer. Pengecer ini biasanya beli dalam jumlah yang lebih kecil dibanding grosir. Mereka yang punya toko-toko yang tersebar di berbagai tempat.
  4. Konsumen Akhir: Selanjutnya, produk sampai di tangan konsumen akhir. Mereka ini adalah kita-kita, yang beli produk buat dipake sendiri atau dimakan sendiri.

Jadi, intinya, proses retail ini kayak alur dari produsen yang bikin barang, dijual ke grosir, kemudian ke pengecer, dan akhirnya sampai di tangan konsumen akhir yang nyari barang buat kebutuhan mereka.

Contoh-contoh Retail

Nah, ada banyak contoh retail yang sering kita temuin sehari-hari, kayak supermarket, apotek, atau toko alat tulis dan kebutuhan kantor (ATK).

Kesimpulan

Jadi, retail itu bisnis yang bantu konsumen dapetin barang yang mereka butuhin dalam jumlah sedikit atau satuan. Ada beberapa tujuan retail, seperti bantu konsumen, untungin produsen dan grosir, leluasa nentuin harga, dan bisa promosiin barang langsung ke konsumen.

Nah, gitu deh pembahasan kita kali ini tentang dunia retail. Mudah-mudahan bermanfaat dan nambahin wawasan kita semua, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, Teman Bisnis!

Baca Juga : Growth Hacking: Strategi Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Bisnismu

Share: