Gerbangrakyat.com – Di era digital saat ini, perubahan dalam pola dan sistem pemasaran semakin terlihat jelas. Jika dulu baliho dan poster di jalanan menjadi pilihan utama, sekarang perusahaan lebih suka memanfaatkan Key Opinion Leader (KOL) di media sosial sebagai strategi pemasaran. KOL, yang dikenal sebagai individu berpengaruh dalam suatu bidang, memberikan keuntungan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita pahami apa sebenarnya KOL itu.
Apa itu Key Opinion Leader (KOL)?
Key Opinion Leader, atau akrab disebut KOL, adalah seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan kemampuan di bidang tertentu sehingga pandangannya dihormati oleh masyarakat. Mereka bisa berupa pakar, profesional, atau spesialis yang dipercaya oleh banyak orang. Sebagai contoh, seorang penulis buku, perancang mode, atau dokter anak bisa menjadi KOL.
Claire Diaz-Ortiz dalam bukunya “Social Media Success for Every Brand” menyatakan bahwa KOL memiliki kredibilitas tinggi, sehingga apa pun yang mereka rekomendasikan akan lebih dipercaya oleh masyarakat.
Perbedaan Antara KOL dan Influencer
Banyak yang salah kaprah mengira bahwa KOL sama dengan influencer. Tetapi sebenarnya, keduanya memiliki perbedaan mendasar. KOL dipercaya karena keahlian dan pengalaman di bidangnya, sementara influencer membangun kredibilitas melalui persona dan konten di media sosial. Meskipun ada kesamaan, tidak semua KOL bisa disebut sebagai influencer, dan sebaliknya.
Perbedaan Berdasarkan Pekerjaan
Perbedaan utama antara KOL dan influencer terletak pada pekerjaan utama mereka. Seorang KOL biasanya memiliki pekerjaan utama di bidangnya, sedangkan mayoritas influencer menjadikan aktivitas di media sosial sebagai pekerjaan utama. KOL bermain di media sosial pada waktu senggang, sementara influencer merencanakan konten secara khusus untuk mendukung karir mereka.
Pasar atau Target Audience
Perbedaan lainnya adalah pada pasar atau target audiens mereka. Influencer aktif membangun dan mencari audiens mereka sendiri, sementara KOL tidak. Kesalahan umum adalah mengukur keberhasilan kampanye berdasarkan jumlah pengikut, padahal tidak selalu demikian. Strategi dengan KOL dan influencer harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.
Jenis-Jenis KOL Berdasarkan Jumlah Pengikut
Berdasarkan jumlah pengikut, KOL dapat dibagi menjadi lima kategori: Nano, Micro, Mid-tier, Macro, dan Mega influencers. Menariknya, menurut Influencer Marketing Hub, kebanyakan influencer sukses berasal dari kategori micro dan mid-tier. Nano influencers populer dalam niche tertentu, sedangkan KOL dengan nama besar dapat memiliki jumlah pengikut dalam kategori macro atau mega.
Manfaat Kunci Opinion Leader
KOL memberikan berbagai manfaat, antara lain:
- Membantu Promosi Brand atau Produk: KOL dapat mempromosikan brand atau produk melalui konten di media sosial, blog, atau platform lainnya, membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Menaikkan Kredibilitas Brand: Kredibilitas brand akan naik karena KOL adalah individu berpengalaman dan ahli di bidangnya. Rekomendasi dari KOL membawa dampak positif terhadap persepsi masyarakat.
- Meningkatkan Pengikut dan Pelanggan: Setelah kredibilitas brand meningkat, jumlah pengikut dan pelanggan pun akan mengalami peningkatan. KOL dapat mempengaruhi orang untuk membuka akun bisnis, melakukan pencarian, atau bahkan membeli produk yang dipromosikan.
Hal Penting Menjadi Seorang KOL
Menjadi KOL memerlukan keahlian dan pengalaman di bidang tertentu. Sebagai contoh, Lemon, seorang gamer profesional, menjadi KOL di dunia game mobile karena keahlian dan pengalamannya di bidang tersebut. Untuk menjadi KOL, seseorang perlu menunjukkan keahlian dan pengetahuan yang kuat di bidangnya, membangun kredibilitas secara konsisten.
Kesimpulan
Dalam pemasaran digital, peran Key Opinion Leader tidak dapat diabaikan. Mereka memberikan nilai tambah melalui keahlian dan kredibilitas mereka, membantu perusahaan meningkatkan brand awareness, kredibilitas, dan jumlah pelanggan. Oleh karena itu, strategi pemasaran dengan KOL harus dipahami dan diterapkan dengan bijak untuk mencapai hasil yang optimal.
Baca Juga : Buat Pemasaran Produkmu Makin Asyik dan Efektif dengan Konsep AIDA