Gerbangrakyat.com – 9 Tarian Tradisional Lampung yang Wajib Kamu Ketahui – Provinsi Lampung dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu warisan budaya yang masih terus dijaga dan dilestarikan hingga saat ini adalah tarian tradisional. Tarian-tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai filosofis yang mencerminkan kehidupan masyarakat Lampung.
9 Tarian Tradisional Lampung yang Wajib Kamu Ketahui
1. Tari Bedana: Simbol Keramahan dan Syariat Islam
Tari Bedana adalah salah satu tarian adat Lampung yang erat kaitannya dengan ajaran Islam. Tarian ini sering dipentaskan pada acara-acara keagamaan dan upacara adat sebagai simbol keramahan dan keterbukaan masyarakat Lampung.
Dahulu, Tari Bedana hanya ditampilkan oleh pria dan ditonton oleh mereka yang telah khatam Al-Quran, namun kini tarian ini dapat dinikmati oleh semua kalangan.
2. Tari Cangget: Ekspresi Kegembiraan Masyarakat Lampung
Tari Cangget merupakan tarian yang biasanya ditampilkan oleh para pemuda Lampung dalam acara-acara adat, seperti pesta panen atau pernikahan. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional seperti bende, gong, dan gendang, yang menambah semarak suasana.
Tari Cangget mencerminkan semangat gotong-royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Lampung.
3. Tari Sembah: Tarian Penyambutan Penuh Makna
Tari Sembah atau Tari Penyambutan adalah tarian yang biasa dipertunjukkan untuk menyambut tamu undangan dalam berbagai acara resmi.
Para penari menampilkan gerakan-gerakan yang melambangkan rasa hormat dan kegembiraan atas kedatangan tamu. Tarian ini sering ditampilkan pada upacara adat, pernikahan, dan acara-acara penting lainnya di Lampung.
4. Tari Sigeh Pengunten: Pengembangan dari Tari Sembah
Tari Sigeh Pengunten adalah hasil pengembangan dari Tari Sembah. Tarian ini memadukan berbagai gerakan dari tarian tradisional Lampung, menjadikannya sebagai salah satu tarian yang populer di provinsi ini.
Tari Sigeh Pengunten sering ditampilkan dalam prosesi pernikahan dan acara-acara adat lainnya, menggambarkan rasa gembira dan rasa syukur.
5. Tari Sekura: Tarian Topeng Penuh Karakter
Tari Sekura, juga dikenal sebagai Tari Tuping, adalah tarian topeng yang ditampilkan dalam acara pesta adat Sekura setiap awal bulan Syawal.
Tarian ini mencerminkan keragaman karakter masyarakat Lampung, dengan penari yang memakai topeng yang mewakili berbagai karakter seperti pahlawan, raksasa, dan binatang. Tari Sekura menggambarkan sukacita dan introspeksi diri, serta menjadi sarana hiburan yang penuh makna.
6. Tari Nyambai: Ajang Pencarian Jodoh
Tari Nyambai adalah tarian yang biasanya ditampilkan dalam acara pernikahan atau pagelaran adat untuk memperkenalkan para pemuda dan pemudi yang belum menikah.
Tarian ini melambangkan keakraban dan kebersamaan, serta menjadi ajang pencarian jodoh bagi mereka yang terlibat. Tari Nyambai menjadi bagian penting dari tradisi pernikahan di Lampung.
7. Tari Melinting: Warisan dari Ratu Melinting
Tari Melinting berasal dari Kecamatan Labuhan Meringgai, Kabupaten Lampung Timur. Tarian ini awalnya merupakan tarian sakral yang diciptakan oleh ratu Melinting, namun seiring perkembangan zaman, Tari Melinting kini dapat ditampilkan dalam berbagai acara.
Gerakan-gerakannya yang dinamis dan penuh makna mencerminkan semangat keagamaan dan kebudayaan Lampung.
8. Tari Tupping: Drama Kesetiaan dan Patriotisme
Tari Tupping adalah tarian yang berbentuk drama, terinspirasi dari kesetiaan dan patriotisme para prajurit di Lampung Selatan.
Tarian ini biasanya ditampilkan dalam penyambutan tamu besar dan resepsi pernikahan. Topeng yang digunakan dalam Tari Tupping dipercaya memiliki kekuatan gaib, sehingga hanya orang-orang tertentu yang dapat memakainya.
9. Tari Halibambang: Keindahan Gerakan Kupu-Kupu
Tari Halibambang berasal dari Suku Sekala Brak dan sering ditampilkan dalam acara pernikahan untuk menghibur para tamu undangan. Tarian ini menggambarkan keindahan gerakan kupu-kupu yang bebas, melambangkan kebahagiaan dan keindahan.
Awalnya, Tari Halibambang hanya ditampilkan secara tertutup oleh keluarga Suku Sekala Brak, namun kini telah menjadi tarian umum yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Tarian tradisional Lampung bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Setiap tarian memiliki makna dan filosofi yang mendalam, menjadikannya sebagai bagian penting dari identitas budaya Lampung.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita semua turut menjaga dan melestarikan tarian-tarian ini agar tetap menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang.