Prabowo Kirim Bunga Anggrek untuk Megawati : Tanda Persahabatan atau Strategi Politik?

Gerbangrakyat.com – Dalam momen yang penuh makna, Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus menanggapi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengirimkan bunga anggrek kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-78 pada Kamis (23/1) lalu. Deddy menilai tindakan tersebut sebagai hal yang wajar, mengingat hubungan yang telah terjalin antara kedua tokoh politik tersebut selama bertahun-tahun.
Ya saya kira itu wajar ya, karena ini kan mereka sudah berhubungan cukup lama,” ungkap Deddy dikutip dari CNN Indonesia.
Namun, Deddy menegaskan bahwa pemberian bunga anggrek tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Ia menjelaskan bahwa Megawati juga menerima dua kado istimewa lainnya dalam forum Pembekalan anggota DPRD dari PDIP yang berlangsung di lokasi yang sama. Kado pertama berupa lukisan yang dihasilkan oleh para seniman di Taman Suropati, sementara kado kedua adalah aspirasi dari para kader yang menginginkan Megawati untuk kembali memimpin partai.
Tadi banyak aspirasi supaya Ibu Megawati kembali memimpin PDI Perjuangan karena masih sangat dibutuhkan,” tambah Deddy, menunjukkan dukungan yang kuat dari para kader terhadap kepemimpinan Megawati.
Deddy juga mengungkapkan bahwa PDIP saat ini tengah melakukan konsolidasi kekuatan di level legislatif di seluruh Indonesia. Proses regenerasi yang cepat di dalam partai, dengan banyaknya wajah baru yang berasal dari kalangan muda, menjadi sorotan utama. “Terbukti dengan banyaknya anak-anak muda yang masuk, sehingga hampir 50 persen legislator daerah itu memang adalah muka-muka baru di dunia politik,” jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo mengirimkan karangan bunga anggrek berwarna putih dan ungu sebagai simbol penghormatan dan persahabatan kepada Megawati. Bunga tersebut diletakkan di dalam rumah Megawati, menambah nuansa hangat dalam hubungan antara kedua pemimpin ini.
Dengan langkah ini, Prabowo tidak hanya menunjukkan sikap respek terhadap Megawati, tetapi juga mengisyaratkan pentingnya kolaborasi antar partai dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Apakah ini akan menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat antara PDIP dan partai-partai lain di Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.