Islamabad, 8 Februari 2024 –Gerbangrakyat.com – Jutaan warga Pakistan memberikan suara dalam pemilu yang diselenggarakan pada Kamis (8/2), meskipun suasana terwarnai oleh serangkaian kekerasan sebelumnya dan tertatih-tatihnya kampanye beberapa partai.

Sebanyak 90 ribu tempat pemungutan suara dibuka dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 waktu setempat, dengan lebih dari 650 ribu personel tentara, paramiliter, dan polisi menjaga keamanan.

Pemilu ini berlangsung di tengah tantangan besar, terutama setelah diwarnai oleh serangkaian kekerasan yang telah menewaskan puluhan orang, serta tuduhan kecurangan sebelum pemilu. Bahkan, politisi paling populer di negara itu, Imran Khan, dipenjara sebelum pemungutan suara.

Berbagai lembaga jajak pendapat memperkirakan jumlah pemilih yang memenuhi syarat, yakni 128 juta pemilih, bakal rendah. Hal ini disebabkan oleh kampanye pemilu yang kurang menggairahkan dan situasi tertatih-tatih dari partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin Khan.

Meskipun demikian, Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak dalam pemungutan suara tersebut. Para analis menyatakan bahwa pendiri partai ini, Nawaz Sharif, mendapat restu dari para jenderal.

Pemilu ini juga tidak terlepas dari bayang-bayang serangan teroris. Sebelumnya, dua ledakan bom di luar kantor kandidat di Pakistan barat daya menewaskan setidaknya 28 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Meskipun demikian, pihak berwenang Pakistan menegaskan bahwa kekerasan tidak akan mengganggu jalannya pemungutan suara.

“Setiap upaya untuk menyabotase situasi perdamaian dan keamanan akan digagalkan,” kata perdana menteri sementara Anwaar-ul-Haq Kakar setelah ledakan tersebut.

Sebagai langkah keamanan tambahan, Kementerian Luar Negeri Pakistan menutup perbatasan darat dengan Iran dan Afghanistan untuk semua lalu lintas pada hari pemilu.

Sumber : CNN Indonesia

Share: