Gerbangrakyat.com -Badan industri Jerman, VCI, menyatakan keprihatinannya terkait dampak krisis di Laut Merah terhadap industri bahan kimia Jerman, yang telah lama menyoroti ketergantungan pada impor dari Asia.

Dilansir dari Republika menurut Kepala Ekonom VCI, Henrik Meincke, penundaan impor melalui Laut Merah menjadi beban tambahan bagi industri yang sedang melemah, terutama bagi perusahaan kimia berukuran menengah dan khusus.

Sektor bahan kimia Jerman, yang merupakan yang terbesar di Eropa, mulai merasakan dampak dari tertundanya pengiriman melalui Laut Merah. Hal ini menjadi sorotan terutama karena industri ini bergantung pada impor dari Asia untuk sekitar sepertiga dari total impornya dari luar Eropa. Menurut Meincke, perusahaan-perusahaan kimia, terutama yang berukuran menengah, seringkali mendapatkan bahan mentah dalam jumlah besar dari Asia.

Krisis di Laut Merah terjadi pada saat ekonomi Jerman menghadapi tekanan akibat resesi, biaya tenaga kerja yang tinggi, dan biaya energi yang semakin meningkat. Seiring dengan itu, sektor bahan kimia, bersama dengan sektor mobil dan ritel, dianggap sebagai sektor yang paling rentan menurut S&P Global.

Dampak dari krisis ini sudah mulai terlihat, terutama pada pabrik-pabrik di Jerman. Pabrik Tesla di Berlin menjadi salah satu korban paling menonjol sejauh ini. Sejumlah perusahaan bahan kimia, termasuk Gechem GmbH & Co KG, mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan mentah seperti trinatrium sitrat, asam sulfamat, dan asam sitrat, yang mengakibatkan penurunan produksi mesin pencuci piring dan tablet toilet.

Martina Nighswonger, CEO dan pemilik Gechem, mengungkapkan bahwa departemen pengadaan perusahaannya saat ini bekerja tiga kali lebih keras untuk mendapatkan bahan mentah yang diperlukan. Akibatnya, perusahaan sedang meninjau sistem tiga shiftnya, dan Nighswonger menambahkan bahwa dampak buruk dari keterbatasan transportasi dapat tetap menjadi masalah setidaknya pada paruh pertama tahun 2024.

Situasi serupa juga dialami oleh produsen bahan kimia khusus yang lebih besar, Evonik. Perusahaan tersebut mengalami dampak perubahan rute kapal-kapal yang biasanya melintasi Laut Merah, dengan beberapa kapal mengubah arah sebanyak tiga kali dalam beberapa hari terakhir. Evonik berusaha memitigasi dampak tersebut dengan melakukan pemesanan lebih awal dan beralih ke angkutan udara sebagai pengganti sementara.

Dalam upaya mengatasi krisis, beberapa perusahaan bahan kimia Jerman berupaya mencari solusi alternatif, termasuk penggunaan angkutan udara meskipun tidak semua bahan kimia dapat diangkut menggunakan pesawat. Sementara itu, VCI memperingatkan bahwa situasi ini dapat berlanjut hingga paruh pertama tahun 2024, menambah tekanan pada industri bahan kimia Jerman yang sudah menghadapi tantangan ekonomi yang serius.

Share: