Gerbangrakyat.com – Guncangan hebat melanda dunia pariwisata Kabupaten Sidoarjo setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Siska Wati alias SW, seorang pejabat Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi. dilansir dari Liputan6.com SW yang juga dikenal sebagai Kasubag Umum yang merangkap sebagai Bendahara BPPD diduga melakukan pemotongan dana insentif ASN senilai Rp2,7 miliar.

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengungkapkan bahwa pemotongan dan penerimaan dana insentif tersebut diduga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo. Ghufron menyampaikan temuan ini dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Senin (29/1/2024).

“Pemotongan dan penerimaan dari dana insentif dimaksud diantaranya untuk kebutuhan kepala BPPD dan Bupati Sidoarjo,” ujar Ghufron, sambil menjelaskan bahwa SW secara langsung meminta dana insentif tersebut kepada para ASN. Ironisnya, para ASN dilarang membahas pemotongan ini, menciptakan suasana tertutup di lingkungan kerja.

Dalam penyelidikan awal, KPK berhasil mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp60,9 juta dari tangan SW. Besaran insentif ASN Sidoarjo tahun 2023 mencapai Rp1,3 triliun, dengan potongan sebesar 10% sampai 30% sesuai dengan besaran insentif yang diterima.

Para tersangka lainnya yang telah ditetapkan oleh KPK dalam kasus ini juga mencakup 5 pejabat BPPD, termasuk suami SW, Agung Sugiarto alias AS, yang menjabat sebagai Kabag Pembangunan Setda Pemkab Sidoarjo, serta anak SW, Nur Ramadhan. Kakak ipar bupati Sidoarjo, Robith Fuadi, Aspri Bupati Sidoarjo Aswin Reza Sumantri, dan Umi Laila selaku Pimpinan Cabang Bank Jatim juga terlibat dalam jaringan korupsi yang diungkap oleh KPK.

Untuk memastikan proses penyidikan berjalan lancar, penyidik KPK telah memutuskan untuk menahan SW selama 20 hari ke depan. Skandal ini bukan hanya merusak citra BPPD Sidoarjo, tetapi juga memicu kekhawatiran terhadap dampaknya pada industri pariwisata di wilayah tersebut. Dengan penegakan hukum yang tegas, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan setempat bisa kembali pulih, dan pariwisata Sidoarjo dapat bangkit dari keterpurukan.

Share: