Kuala Lumpur, 10 Maret 2024 – Gerbangrakyat.com – Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pemilihan Umum 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia, telah menjadi fokus perhatian setelah muncul kontroversi terkait dugaan pemalsuan dan penambahan Daftar Pemilih Tetap (DPT), serta adanya kecurangan lainnya. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan PSU sebagai tindak lanjut terhadap isu tersebut.
Dalam rangka mengawasi jalannya PSU, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar proses pemungutan suara ulang ini pada hari ini, Minggu (10/3/2024), di Kuala Lumpur.
Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Prabowo-Gibran memberikan perhatian khusus terhadap situasi ini. Salah satu langkah yang diambil adalah mengirimkan Sekretaris TKN, Nusron Wahid, untuk menjadi saksi langsung dalam PSU tersebut.
“Kita ingin pastikan PSU ini berjalan lancar dan jurdil,” dikutip dari Liputan6.com.
Nusron Wahid menjelaskan bahwa partisipasinya sebagai saksi dalam PSU adalah bagian dari mandat yang diberikan oleh TKN Prabowo-Gibran. “Saya sendiri akan hadir langsung dengan mandat sebagai saksi dari Prabowo Gibran,” terang Nusron.
Meskipun jumlah pemilih yang terdaftar dalam PSU ini hanya sekitar 62.217 orang dan tidak akan berdampak pada hasil Pemilihan Presiden 2024, Nusron Wahid menyatakan bahwa pemantauan terhadap proses ini tetap krusial.
“Ini bagian dari konsistensi kita (Prabowo-Gibran). Dari masa kampanye kita sudah memprotes adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi di Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Malaysia, dan akhirnya terbukti,” ucap Nusron.
Nusron Wahid menekankan pentingnya menjaga integritas proses PSU ini dengan menyatakan, “Jadi kita harus kawal sampai akhir, tidak boleh ada satu pun suara-suara rakyat Indonesia di Malaysia yang dicurangi.”