Beranda Nusantara Pengertian Puisi Rakyat Serta Tujuan dan Fungsinya
Nusantara

Pengertian Puisi Rakyat Serta Tujuan dan Fungsinya

Gambar : Freepik

Gerbangrakyat.com – Puisi seringkali mengingatkan kita pada karya-karya agung pujangga seperti Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono. Namun, tahukah Anda bahwa puisi telah ada jauh sebelum karya-karya terkenal tersebut? Sejak zaman dahulu, puisi rakyat telah berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya masyarakat tradisional.

Puisi rakyat, sebagai bentuk kekayaan sastra tradisional, memegang peranan penting dalam budaya masyarakat dari generasi ke generasi. Berbeda dengan puisi modern yang seringkali lebih bebas dan individualistik, puisi rakyat menawarkan nilai-nilai luhur dan pesan-pesan moral yang mendalam, diolah dalam bentuk yang sederhana namun penuh makna.

Apa itu  Puisi Rakyat ?

Pengertian Puisi rakyat adalah bentuk puisi yang berkembang secara lisan dalam masyarakat tradisional. Berbeda dengan puisi modern yang lebih bebas, puisi rakyat memiliki aturan-aturan yang ketat dalam hal jumlah suku kata, baris, bait, dan rima.

Biasanya, puisi rakyat mengandung nasihat atau pesan moral yang bertujuan untuk mendidik atau memberikan arahan bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, puisi rakyat juga dikenal sebagai puisi lama karena diwariskan secara turun-temurun.

Tujuan dan Fungsi Puisi Rakyat

Puisi rakyat, sebagai salah satu bentuk sastra lisan yang kaya akan nilai-nilai budaya, memiliki berbagai tujuan dan fungsi yang penting dalam masyarakat.

Melalui puisi rakyat, masyarakat tidak hanya mewariskan kekayaan sastra,akan tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral, sosial, dan budaya yang relevan

1. Memberikan Nasihat: Menyampaikan Ajaran Moral dan Etika

Salah satu tujuan utama puisi rakyat adalah memberikan nasihat yang mendidik. Puisi rakyat seringkali berisi ajaran moral dan etika yang dirancang untuk membimbing perilaku individu dan kolektif.

Nasihat yang disampaikan dalam puisi rakyat biasanya mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, dan rasa hormat.

Misalnya, dalam pantun Melayu, nasihat sering kali disampaikan melalui metafora yang sederhana namun penuh makna.

Pesan moral dalam pantun tersebut tidak hanya mengajarkan nilai-nilai positif tetapi juga mengingatkan pembaca tentang pentingnya perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh:

  • Anak ayam turun sepuluh
  • Mati satu tinggal sembilan
  • Hati-hati dalam bertindak
  • Nanti menyesal di kemudian

Dalam pantun tersebut, nasihat tentang kehati-hatian dalam bertindak disampaikan dengan cara yang sederhana namun efektif. Hal ini membantu pembaca untuk merenungkan tindakan mereka dan menghindari penyesalan di masa depan.

2. Mengajak pada Kebaikan: Menginspirasi Perilaku Baik

Selain memberikan nasihat, puisi rakyat juga berfungsi untuk menginspirasi pembaca agar berperilaku baik. Melalui puisi rakyat, masyarakat tradisional berusaha mendorong individu untuk menjalani hidup dengan integritas dan kepedulian terhadap orang lain.

Puisi rakyat sering kali mencerminkan norma-norma sosial dan etika yang dihargai dalam komunitas tersebut. Dengan mengajarkan dan menekankan nilai-nilai seperti kebajikan, kesopanan, dan empati, puisi rakyat membantu membentuk karakter dan perilaku individu.

Contoh nyata dapat ditemukan dalam gurindam, yang sering mengandung ajaran tentang hubungan antara sebab dan akibat. Berikut adalah contoh gurindam yang menginspirasi perilaku baik:

  • Barang siapa yang beramal
  • Dengan ikhlas dan tulus hati
  • Akan memperoleh balasan
  • Yang setimpal dari Ilahi

Dalam gurindam ini, terdapat dorongan untuk beramal dengan niat yang tulus dan ikhlas, dengan harapan bahwa tindakan baik akan mendapatkan balasan yang setimpal.

3. Melawan Ketidakadilan: Memprotes Tindakan yang Tidak Adil

Puisi rakyat juga berfungsi sebagai alat protes terhadap ketidakadilan sosial. Melalui puisi rakyat, masyarakat dapat menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keadaan sosial atau politik yang dianggap tidak adil.

Dengan menggunakan bahasa yang penuh makna dan simbolik, puisi rakyat dapat menyoroti berbagai isu sosial seperti penindasan, ketidaksetaraan, dan korupsi.

Melalui sindiran dan kritik yang halus namun tajam, puisi rakyat memungkinkan masyarakat untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka tanpa harus menghadapi risiko langsung.

Sebagai contoh, pantun sering digunakan untuk menyindir atau mengkritik perilaku negatif dalam masyarakat. Berikut adalah contoh pantun yang berisi sindiran terhadap ketidakadilan:

  • Baju baru janganlah sombong
  • Tapi gunakanlah dengan bijak
  • Bila hati penuh kebanggaan
  • Takkan lama kebahagiaan datang

Pantun ini, meskipun sederhana, menyampaikan pesan tentang pentingnya kerendahan hati dan penggunaan harta yang bijaksana, serta kritik terhadap sikap sombong.

4. Menghibur: Menyediakan Hiburan Melalui Humor atau Sindiran

Selain fungsi moral dan sosial, puisi rakyat juga memiliki tujuan untuk menghibur. Puisi rakyat sering kali mengandung unsur humor dan sindiran yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pendengarnya.

Melalui permainan kata, rima yang kreatif, dan cerita lucu, puisi rakyat dapat menghibur dan menceriakan suasana. Humor dalam puisi rakyat sering kali mencerminkan karakteristik masyarakat dan budaya tempat puisi tersebut berkembang.

Contoh humor dalam puisi rakyat bisa ditemukan dalam pantun jenaka atau syair yang mengandung unsur komedi. Berikut adalah contoh pantun humor yang menghibur:

  • Pagi hari makan nasi
  • Di tengah kota ada busuk
  • Jangan marah jika aku lupa
  • Nanti aku ingat lagi

Pantun ini menggunakan humor ringan untuk menghibur pembaca sambil tetap menjaga kearifan lokal dan kekayaan bahasa.

Kesimpulan

Puisi rakyat, dengan berbagai tujuannya, memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tradisional.

Selain sebagai bentuk ekspresi artistik, puisi rakyat berfungsi untuk memberikan nasihat, menginspirasi perilaku baik, melawan ketidakadilan, dan menyediakan hiburan.

Melalui puisi rakyat, pesan moral dan sosial yang mendalam dapat disampaikan dengan cara yang efektif dan menyentuh, memperkaya budaya dan kehidupan masyarakat.

Sebelumnya

Pengertian Cerita Rakyat serta Nilai Pendidikan di Dalamnya

Selanjutnya

Calvin Verdonk Dibela Fans Timnas Indonesia Usai Dihujat di Media Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gerbang Rakyat