Gus Ipul Tegaskan Fokus Anggaran Kemensos 2026 pada Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial
Gerbangrakyat.com – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan arah kebijakan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk tahun anggaran 2026 akan difokuskan pada sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial. Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Jumat (11/7/2025), yang membahas laporan keuangan tahun 2024, realisasi anggaran 2025, serta rencana kerja dan pagu indikatif 2026.
Dalam paparannya, Gus Ipul menyampaikan bahwa hingga Juni 2025, realisasi belanja Kemensos telah menunjukkan progres yang signifikan.
“Realisasi belanja non-bansos tercatat lebih dari Rp1 triliun atau sekitar 33,37 persen, sementara belanja bantuan sosial telah terealisasi sebesar lebih dari Rp40 triliun atau 53,50 persen,” ungkap Gus Ipul.
Ia menambahkan, Kemensos akan mengambil peran strategis dalam mendukung arah pembangunan nasional melalui pelaksanaan program “sekolah rakyat”, yang menjadi bagian dari prioritas kebijakan tematik APBN 2026.
Strategi Transformasi Bansos
Gus Ipul juga menyoroti pentingnya efektivitas dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) ke depan. Untuk itu, ia memaparkan tiga strategi utama yang akan diterapkan Kemensos:
- Melanjutkan program-program bansos yang telah berjalan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, KIP Kuliah, Program Indonesia Pintar, PBI JKN, dan program rehabilitasi sosial.
- Memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) serta memperkuat sinergi lintas program dan kelembagaan, termasuk mendorong digitalisasi dalam proses penyaluran.
- Mendorong bansos adaptif dan berkelanjutan, dengan prinsip keadilan, inklusivitas, dan percepatan graduasi penerima bantuan menuju kemandirian, yang terintegrasi dengan program pemberdayaan.
Penurunan Anggaran, Tambahan Diajukan
Gus Ipul juga memaparkan bahwa pagu indikatif anggaran Kemensos tahun 2026 tercatat sebesar Rp76,03 triliun. Angka ini mengalami penurunan sekitar 4,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari Rp79 triliun.
Rincian postur anggaran 2026 terdiri dari:
- Program Perlindungan Sosial: Rp75 triliun lebih
- Program Dukungan Manajemen: Rp768 miliar lebih
Namun demikian, Gus Ipul menyampaikan bahwa pagu tersebut belum mencakup kebutuhan belanja mendesak.
“Pagu indikatif 2026 masih belum mencakup kebutuhan belanja mendesak seperti penanganan bencana, bantuan permakanan bagi lansia dan penyandang disabilitas, bantuan anak yatim-piatu, serta program pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Untuk menutup kekurangan tersebut, pihaknya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp20,9 triliun. Usulan itu dialokasikan ke berbagai unit kerja sebagai berikut:
- Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial: Rp5 triliun lebih
- Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial: Rp4 triliun lebih
- Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial: Rp5 triliun lebih
- Sekretariat Jenderal: Rp5 triliun lebih
- Inspektorat Jenderal: Rp51 miliar lebih
Apresiasi untuk DPR RI
Menutup rapat kerja tersebut, Gus Ipul menyampaikan penghargaan kepada Komisi VIII DPR RI atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin.
“Kami ucapkan terima kasih atas seluruh dukungan, kritik, dan saran yang telah diberikan. Ini semua memperkuat kinerja kami dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial yang lebih baik ke depan,” pungkasnya.
Langkah strategis Kemensos di bawah kepemimpinan Gus Ipul ini diharapkan mampu menghadirkan kebijakan sosial yang lebih responsif dan inklusif, sejalan dengan visi pembangunan nasional yang berkeadilan.

















