Gerbangrakyat.com – Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa baru di era Presiden Jokowi ada keturunan langsung yang dipersiapkan untuk kontestasi politik, seiring majunya Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara. Namun, Relawan Jokowi Solidaritas Merah Putih (Solmet) menilai pernyataan tersebut menunjukkan ketakutan PDIP menghadapi Pilkada serentak yang akan segera digelar.
“PDIP tidak perlu panik dan takut akan kalah di Pilkada Sumut. Lebih baik munculkan kandidat terbaiknya untuk melawan Bobby di Sumut daripada mengeluarkan pernyataan konyol yang tidak berguna untuk bangsa kita,” ujar Ketua Umum Solmet, Silfester Matutina, kepada wartawan, Minggu (14/7/2024).
Sikap Jokowi terhadap Keluarga di Politik
Silfester menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mempersiapkan keluarganya untuk terjun ke dunia politik. Menurutnya, tidak ada masalah jika pemimpin negara melakukan hal tersebut asalkan tidak ada Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Presiden Jokowi sendiri tidak pernah menyiapkan anak dan mantunya untuk menjadi politisi dan pemimpin di negara kita. Taruh toh disiapkan bukan suatu dosa dan melanggar etika dan moral yang terpenting tidak menggunakan kekuasaan dan KKN agar anaknya berkuasa,” kata Silfester.
Partisipasi Pemuda dalam Politik
Lebih lanjut, Silfester memandang bahwa keterlibatan Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution dalam politik adalah karena keinginan mereka untuk memajukan bangsa sebagai pemuda. Ia juga menyentil kader PDIP yang tersandung kasus korupsi.
“Gibran, Bobby, dan Kaesang adalah figur-figur muda yang punya hak dan kewajiban untuk ikut serta membangun bangsa dan menjadi pemimpin di Indonesia. Ini sangat bagus karena rakyat juga senang dan menghendaki serta memilih mereka menjadi pemimpin muda di Tanah Air,” ujar Silfester.
Kritik terhadap PDIP
Silfester meminta Djarot untuk berefleksi pada partainya sendiri terkait pernyataannya tersebut. Menurutnya, ada banyak trah Megawati dan Taufik Kiemas serta Soekarno yang terlibat dalam politik dan menjadi penguasa di PDIP.
“Djarot harusnya melihat ke dalam PDIP sendiri. Ada puluhan trah Megawati dan Taufik Kiemas serta Soekarno yang ikut berpolitik dan menjadi penguasa serta pemilik PDIP,” tambah Silfester.
Silfester juga menyarankan agar PDIP fokus mempersiapkan kandidat terbaiknya di Pilkada, termasuk strategi dan program yang disukai rakyat, agar tidak terulang kekalahan seperti pada Pilpres 2024 dan berani bertarung secara fair.
Sumber : Detik