Pacitan-Jawa Timur, Gerbangrakyat.com – Bertempat di kawasan Pantai Pancerdoor yang asri, sekira 35 orang stake holder pariwisata, tokoh LSM serta media, beberapa pejabat terkait, pelaku wisata dan tokoh masyarakat lainnya pada Selasa siang, 17 Juli 2024 mengadakan sambung kenal silaturrahmi dan ramah tamah dengan dandim Pacitan yang baru saja bertugas di Pacitan, Letkol Imam.

Dalam acara sambung rasa yang bekerjasama dengan JAN_ENAKE ikan bakar itu, pejabat yang hadir meliputi Lurah Ploso, Pol PP, RW lingkungan Barean, Kepala Dinas Pariwisata, Polsek dan Polres Pacitan, tokoh masyarakat dan LSM serta media, masih ditambah pelaku wisata di seputaran kawasan pantai Pancerdoor.

6c81dbd2 42c6 4173 94f3 13af8a58e85d

Dalam sambutan kulo nuwun Letkol Imam menyampaikan, “Saya Imam, asli Nganjuk minta doa restu sesepuh dan tokoh masyarakat serta warga Pacitan semua untuk meneruskan pimpinan yang lama. Bukan mengganti lo, ini meneruskan. Sebab kalau diksinya mengganti seolah-olah saya yang lebih baik, dan yang lama tidak, makanya di ganti.” Peserta pertemuan pun senyum-senyum.

Masih menurut pejabat yang sebermula bertugas di Malang dengan dua orang putra ini, “saya merasa nyaman sekali di Pacitan. Warganya guyup, kalau bisa setidaknya 5 tahun lah saya di doakan bisa membersamai warga Pacitan.”

Lulusan Akpol tahun 2004 itu berkeinginan untuk menghadiri seluruh wilayah sekira 174 Kelurahan dan Desa di Kabupaten, minimal sekali dalam masa baktinya di Pacitan. “Disamping itu, Makodim juga siap sewaktu-waktu dengan pintu terbuka jika tokoh dan warga masyarakat Pacitan berkenan silaturahmi. Sekadar kopi dan rokok di Makodim masih bisa untuk kebersamaan.”

Dengan model dan pola komunikasi dua arah yang dikembangkan letkol Imam, suasana di Pacitan terasa sangat teduh. Mulai jarang pimpinan daerah yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat secara tulus, dua arah dan out of box.

Tentu itu berbeda jauh dengan pimpinan karbitan yang blusukan ke masyarakat dengan penuh gimmick dan pencitraan, sembari lempar bantuan. Sangat dinantikan munculnya pemimpin nasional yang berkomunikasi dengan format anti-mainstream dan meneduhkan seperti itu.

Dalam acara itu, salah seorang tokoh masyarakat akhirnya menyampaikan permasalahan daerah aliran sungai Gerindulu yang cenderung mengarah je barat, mengakibatkan hilir sungai seputar masjid apung dan menara titik pantau terancam. “Iya pak, bahkan tanggul da Perumnas Barean dengan sekitar 1450 warganya juga terancam,” sambut Supri, mantan anggota dan RW setempat.

“InsyaAllah akan kami tindak lanjuti, dan sebagai anggota Forkopimda akan kita koordinasikan dengan pak bupati,” pungkas Letkol Imam.

Share: