Gerbangrakyat.com – Tidak lama setelah penetapan nomor urut pasangan calon, justru kùbu Aji Gagarin yang mendapatkan nomor urut 2 mengalami goncangan.

Hal itu, seusai 4 partai politik non parlemen mencabut dukungan dari salah satu pasangan calon (Paslon) dan memilih melabuhkan dukunganya ke Paslon nomor urut 1, yaitu pasangan Ronny Wahyono dan Wahyu Saptono Hadi.

Ke empat partai itu ialah, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Buruh dan Partai Garuda.

Mengomentari hal itu, Moh Saptono, salah seorang aktivis menulis, “Komunikasi sama pimpinan partai ra iso opo maneh yen komunikasi karo rakyat.” Ĥingga ketua partai itu mengalihkan dukungan.

Nur Suhud, Pengurus DPP PDIP Perjuangan menulis, “Tamu saya seminggu terakhir,ASN yang ingin perubahan,jumlahnya sudah 67 orang,para pimpinan .Biasanya bertamu tengah malam,atau setelah subuh .Tidak terduga”

 

Salah seorang tokoh Pacitan Ir. Adi Prasetyo yang selama ini malang melintang di dunia sawit menilai, “Sepertinya, icumbent belum maksimal menggerakkan mesin politiknya. Terutama untuk eksposure media, pasangan nomor urut 1 unggul. Tapi dengan sejumlah pendukung mencapai 21 anggota DPRD Pacitan, bahkan mereka menargetkan 80% suara. Agaknya mereka menyimpan strategi rahasia. Saya pikir kata kuncinya ada di Cikeas.”

Sesudah Penetapan Nomor Calon Oleh KPUD Pacitan, Kemudian Deklarasi dan Perang Strategi Ronny vs Aji
Rohmat, Panembahan RohsoJati (Ist)

Adi diperkuat oleh Rohmat, yang biasa digelari dengan nama sandi Panembahan RohsoJati, “Perang strategi di pilkada Pacitan itu bisa di dekati dengan indikasi antara lain, kedua calon bupati itu kader terbaik Demokrat. Aji dan Wahyu bahkan kerabat dekat SBY. Jika pertarungan kontestasi itu alami, bisa saja SBY punya pesan. ‘Masak Pacitan yang menjadi outlet dan marwah Demokrat, kok malah menjadi daerah termiskin?”

 

Share: