Gerbangrakyat.com – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa kebangkrutan sejumlah BPR (Bank Perkreditan Rakyat) belakangan ini tidak semata-mata disebabkan oleh kondisi ekonomi yang buruk, melainkan lebih banyak akibat kesalahan dalam manajemen perbankan tersebut.

dilansir dari CNBC Indonesia, Purbaya menjelaskan bahwa LPS tengah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menangani masalah tersebut dengan efektif, menjaga stabilitas keuangan, dan mencegah potensi kegaduhan di masyarakat.

“Bangkrutnya BPR, salah satunya disebabkan oleh kesalahan jajaran pimpinannya. Kami terus berkoordinasi dengan OJK agar tidak menimbulkan kegaduhan dan menciptakan iklim perbankan yang kondusif,” ungkap Purbaya.

Meski beberapa BPR mengalami kebangkrutan, Purbaya menekankan pentingnya menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi finansial dan ekonomi Indonesia tetap baik. Ia mengimbau agar tidak terjadi panik dalam menarik uang dari bank secara besar-besaran.

“Yang penting jangan ada pesan kita sedang kacau dan panik mengambil uangnya ramai-ramai. Kondisi finansial dan ekonomi kita sedang baik, bank jatuh sudah biasa dari waktu ke waktu,” tegasnya.

Purbaya menambahkan bahwa LPS berusaha membantu BPR dengan meningkatkan sistem teknologi sebagai kontrol terhadap kejahatan keuangan. Meski demikian, ia menyadari bahwa keterlibatan LPS memiliki batasan, dan BPR perlu berkompetisi dengan menggunakan kemampuan manajemen yang lebih baik.

“Kami tidak bisa bantu terlalu banyak. Kami akan coba mengembangkan sistem IT yang bisa digunakan BPR hingga mereka berkompetisi dan meningkatkan kemampuan manajemen lebih baik,” tambahnya.

Purbaya menegaskan bahwa kesalahan manajemen umumnya dapat diperbaiki dengan upaya konkret, dan LPS bersama OJK akan terus melakukan koordinasi ketat untuk mengatasi permasalahan ini. Ia menyatakan bahwa banyak kejadian kebangkrutan BPR sebelumnya disebabkan oleh tindakan kriminal dari pemilik bank.

“LPS menyebut banyak BPR yang berguguran belakangan ini merupakan kesalahan manajemen dan bukan karena kondisi perekonomian yang buruk,” kata Purbaya. “Tahun ini juga masih ada BPR yang ditutup, utamanya bukan karena berhubungan dengan kondisi ekonomi tapi berhubungan dengan miss manajemen.”

Share: