Beranda Ekonomi Pasar Emas Bersiap Menghadapi Penurunan Mingguan Terbesar dalam Enam Minggu Terakhir
Ekonomi

Pasar Emas Bersiap Menghadapi Penurunan Mingguan Terbesar dalam Enam Minggu Terakhir

Gambar : Freepik

Gerbangrakyat.com – Analisis pasar sepanjang pekan lalu menunjukan spekulasi intens mengenai kemungkinan penurunan suku bunga The Federal Reserve (Fed) di Amerika Serikat. Bart Melek, seorang analis dari TD Securities, mengungkapkan bahwa pergerakan harga emas selama pekan tersebut tercermin dari sentimen pasar terhadap waktu potensial penurunan suku bunga oleh The Fed.

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menambahkan dimensi baru dalam diskusi ini pada Jumat, menyatakan bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga memerlukan lebih banyak data inflasi. Di sisi lain, Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada hari Kamis, menyatakan bahwa dasar untuk memulai pemotongan suku bunga terletak pada kuartal ketiga.

Perangkat Fed Watch Tool CME mencatat perubahan sentimen pelaku pasar. Saat ini, mereka memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 47% pada Maret 2024, turun dari 71% minggu sebelumnya.

Analis dari Saxo Bank, Ole Hansen, memberikan pandangan terperinci terkait dampak potensial pemotongan suku bunga terhadap harga emas. Menurutnya, hingga pemangkasan suku bunga benar-benar terjadi, harga emas akan bergantung pada ekspektasi pasar, yang membuatnya rentan terhadap koreksi.

Dari segi fisik, pembelian emas di India melemah pada pekan lalu, di mana koreksi harga lokal tidak mampu menarik minat konsumen. Harga emas, yang sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga AS, menjadi tidak menguntungkan saat suku bunga AS naik karena membuat dolar AS menguat. Ini membuat emas sulit diakses dan menurunkan permintaan. Namun, ketika suku bunga lebih rendah, emas menjadi lebih menarik karena melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury.

Harga emas mengalami penurunan awal pekan ini setelah dua hari kenaikan berturut-turut pada pekan sebelumnya. Pada Jumat (19/1/2024), harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,32% di posisi US$ 2029,09 per troy ons, namun sepanjang pekan, harga emas turun 0,96%.

Pada Senin (22/1/2024) pukul 06.30 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,10% menjadi US$ 2027,09 per troy ons. Kondisi ini mencerminkan kembali melemahnya harga emas sebagai respons terhadap penurunan optimisme pasar terkait potensi penurunan suku bunga.

Meskipun harga emas menguat pada Jumat, diprediksi akan mencatat penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu terakhir. Ini dipicu oleh komentar pembuat kebijakan The Fed sepanjang pekan lalu yang menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal. Indeks dolar pada perdagangan Jumat turun 0,24% di posisi 103,29, namun mencatat kenaikan 1% sepanjang pekan kemarin. Penguatan dolar membuat emas yang dihargai dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya.

Sebelumnya

Bocoran Spesifikasi Realme Note 50: Kamera 13MP, Layar 90Hz, dan Harga

Selanjutnya

Hasto: Kabinet untuk Bangsa, Presiden Jangan Terjebak Kampanye

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gerbang Rakyat